Kuliah Umum Konjen AS, Usung Tema Muslim Entrepreneur

Bagikan

alamtarapersma.com – Padatnya jumlah penduduk Indonesia, terlebih muslim yang menjadi mayoritas, membuat kita harus terus memutar otak untuk menemukan solusi agar jumlah pengangguran di Indonesia berkurang. Salah satunya dengan menjadi wirausahawan, atau Entrepreneur. Dimana kata Entrepreneur, merujuk pada orang yang mempunyai bakat dalam membuat produk baru, menentukan cara produksi yang tepat, mengatur permodalan produk dan kemudian memasarkannya.  Dalam upaya mengambil langkah untuk misi itulah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) sekaligus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Sunan Ampel Surabaya mengadakan Public Lecture (Kuliah Umum) dengan mengusung tema Entrepreneurship and Islamic Digital, Jumat, 17 Pebruari 2017.

Dengan memadukan pembahasan wirausaha dalam kaca mata keislaman, pada kesempatan tersebut hadir Christine Getzler Vaughan selaku Kepala Bidang Humas Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat dan Mohamed Geraldez yang tidak lain adalah Successful American Muslim Entrepreneur. Dalam kunjungan ke UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut, keduanya disambut hangat Prof. Dr. H. Abd. Ala. M.Ag selaku Rektor, Dr. H. M. Syamsul Huda, M.Fil.I Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, serta Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Dekan FEBI dan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam kegiatan yang diselenggarakan di Ruang Sidang Rektorat Lama UIN Sunan Ampel Surabaya, antusiasme mahasiswa FEBI dan FISIP membuat ruangan tersebut terisi penuh. Acara pun dimulai pukul 10.30 WIB dengan Geraldez bertindak sebagai pembicara.

Prof. Muzakki dalam prakata sambutan mengucapkan selamat datang kepada Christine dan Geraldez atas kunjungannya ke UIN Sunan Ampel Surabaya. Prof. Muzakki juga menuturkan beberapa penjelasan terkait kuliah umum serta menambahkan dialog interaktif dengan para peserta untuk memperhangat suasana. “Welcome to departemic lecture, Mr. Mohamed Geraldez from United States of America. Visiting our campus, visiting UIN Sunan Ampel Surabaya, welcome to the Seminar, the topic is Islamic Entrepreneurship and Digital Media,” ucap Prof. Muzakki dalam sambutan.

Hal senada jug disampaikan Prof. Dr. H. Abd. Ala, M.Ag., yang secara khusus menyambut dan serta mengapresiasi inisiasi pihak FEBI-FISIP bekerjasama dengan Konjen AS menggelar kegiatan tersebut. “Mohamed Geraldez dan Ibu Christine, welcome in State Islamic University of Sunan Ampel Surabaya, for sharing the experience about entrepreneurship, muslim in United States of America, muslim in Indonesia, and how to affiliate the student to promote entrepreneurship,” sambut Prof. Ala kepada Geraldez dan Christine.

Tak ketinggalan, mewakili Konjen Amerika Serikat, Christine juga menjelaskan tentang program kunjungannya, berbagai tempat yang telah dikunjungi, serta beberapa agenda yang akan dilakukan ke depan. “Jadi saya berharap Anda punya banyak pertanyaan dan mau berbagi pengalaman sebagai orang Indonesia dan cinta budaya Indonesia,” tutur Christine mengutarakan sambutan dalam Bahasa Indonesia.

Usai sambutan, Mohamed Geraldez dalam paparan diskusinya membagikan banyak pengalaman bisnis kepada para peserta. Termasuk kisah hidup Geraldez ketika mulai masuk Islam saat mengenyam pendidikan tinggi. Dalam cerita selanjutnya, Geraldez menyampaikan bahwa dirinya mulai belajar berwirausaha ketika berumur 6 tahun. Saat itu, Geraldez kecil suka sekali dengan permen. Ketika suatu hari ia melihat di halaman rumah neneknya, ada sebuah pohon dan beberapa lemon yang berjatuhan tanpa ada yang mempedulikan, ia pun mengambil lemon itu dan memiliki ide untuk menjualnya ke para tetangga. Hasil jerih payahnya pun tergantikan dengan uang 8 dolar. Jumlah yang banyak bagi anak seusianya. “I really, really, really, really… Like candy,” kenang Geraldez disambut deru tawa peserta karena penyampaiannya yang jenaka.

Geraldez juga membagi beberapa pengalamannya tatkala masih menjadi pegawai, yang selalu berujung pada pemecatan. Lantaran beberapa pendapat atasannya yang membuat ia kurang setuju. Dari sinilah Geraldez sadar, bahwa ia ingin menjadi wirausahawan. Kini, salah satu proyek baru Geraldez ialah produk makanan yang dapat mengontrol gula darah dengan durasi waktu hingga 9 jam. Ide produk ini ditemukan dari pengamatan bersama kedua temannya ketika sedang berpuasa, bagaimana agar tidak merasa lelah dan tetap dalam kondisi segar saat berpuasa. Terlebih karena banyak penduduk Amerika yang tidak berpuasa. Mengingat penduduk muslim di Amerika masih minoritas. Kendati awalnya, ia kurang tertarik untuk berbisnis makanan. Namun melihat respon orang sekitar atas produk yang ditawarkan temannya, ia pun menyetujui untuk berbisnis makanan.

Dalam memasarkan produk berbasis Islam di Amerika Serikat, Geraldez memiliki tujuh sektor bisnis. Yaitu food, media, economy, tour, cosmetic, muslim fashion, dan obat-obatan halal. Tak lupa, Geraldez juga menyampaikan tiga pilar penting untuk menjadi pengusaha. Yaitu berkepribadian yang baik, passion dalam bidangnya,dan tahan banting terhadap segala tantangan yang hadir. Dan yang tidak kalah pentinya, menurut Geraldez adalah prinsip kejujuran yang harus digenggam teguh pengusaha muslim, “Because I am tired of hearing and seeing the religious leaders who engage in corruption and lying,” imbuh Geraldez.

Sebelum mengakhiri sesi pertama kuliah umum tersebut, Geraldez menyampaikan terkait agendanya pada bulan Juni dan Juli 2017 untuk mengunjungi Malaysia guna mencari perusahaan yang akan memproduksi formula makanan miliknya. Setelah menyampaikan kuliah umum, Geraldez juga mengisi kajian dengan berbagi cerita mengenai pengalamannya menjadi muslim di Amerika Serikat kepada para jamaah Masjid Raya Ulul Albab, UIN Sunan Ampel Surabaya. Sesi kedua pun kembali digelar usai Sholat Jumat sekitar pukul 13.00 WIB dengan agenda coaching class tentang entrepreneur. (Rag)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.