Membuka Rezeki Di Tengah Musim SBMPTN
alamtarapersma.com – Pada hari ini, Selasa 16 Mei 2017 UIN Sunan Ampel Surabaya didaulat menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Panitia Lokasi Surabaya. Melihat peluang tersebut, beberapa mahasiswa berinisiatif untuk berwiraswasta dengan berjualan seperti makanan ringan dan minuman. Peluang itu pula dilihat oleh segelintir mahasiswa Fakultas Psikologi dan Kesehatan, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pada sekitar pukul 07.30, Nella Afifatul Khusna, Albert Sugara, M. Ikhsan Fanani Nuruddin yang merupakan mahasiswa Psikologi dibantu temannya Laila Nurkana dari Jurusan Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum, mulai menggelar lapak mereka yang bertempat di trotoar Blok M UIN Sunan Ampel Surabaya. Mereka berempat menjajakan minuman es sirup berwarna hjau dan merah muda dengan topping; diantaranya adalah potongan buah nanas serta melon, nata de coco,biji selasih, dan jelly. Selain itu mereka juga menambah susu kental manis dan larutan gula untuk memperkaya rasa.
Mereka menamai produknya “psychology ice anima & animus” yang mereka harga sebesar Rp 5000,-. Nama tersebut diambil dari salah satu teori Carl Gustav Jung, yaitu tentang anima dan animus. “Sengaja kita pilih nama itu, kan kita dari mahasiswa psikologi, terisnpirasi juga dari lapak kakak tingkat beberapa waktu lalu yang juga berjualan di depan Gedung Fakultas Psikologi dan Kesehatan dengan nama Pavlov cupcakes. Nama ini kami bikin karena anima itu kan mencerminkan laki-laki yang memiliki sisi feminim, itu kita analogikan dengan es kita yang warna hijau, kalo animus itu mencerminkan perempuan yang memiliki sisi maskulin, kita kasih warna merah muda,” ujar Nella ketika ditemui oleh LPM Alam Tara.
Awal mula keempat mahasiswa semester dua ini berjualan adalah berangkat dari obrolan disela-sela kerja kelompok di hari Senin (15/17), mereka berinisiatif untuk liburan, namun Ikhsan yang menjadi otak terwujudnya upaya berwirausaha bersiasat untuk mengurungkan niatnya dan lebih menyarankan untuk nyoba berjualan. “siapa tau laku, lumayan buat nambah pemasukan dan nambah uang jajan. Eh ternyata laku keras”. Tukas mahasiswa yang berasal dari Jombang Jawa Timur ini. Namun, jualan mereka yang baru pertama kali ini tak serta merta berjalan mulus. “Sempat ada insiden dengan mahasiswa lain untuk menaruh lapak, saat melayani pembeli yang banyak, dan kehabisan bahan. Ya maklumlah, baru pertama kali dan istilahnya kami juga dadakan. Tapi dengan hasil yang kami terima, kami puas,” tambah Albert.
Untuk modal sendiri, mereka menegaskan bahwa modalnya masih ditalangi oleh ibunda Nella dan mereka belum bisa memastikan jumlah pas pengeluaran untuk modal berjualan es ini. Tapi mereka juga menegaskan kalau untung sudah pasti mereka dapatkan, dan rencananya mereka akan berjualan kembali saat penyelenggaraan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Islam Negeri (UM-PTKIN) yang diselenggarakan pada tanggal 23 Mei mendatang. (Aji)