Sempat Ragu Patah Tulang, Namun Hengki Akhirnya Menang
alamtarapersma.com – FakultasPsikologi dan Kesehatan kembali dibuat bangga, salah satu mahasiswa dari Prodi Psikologi bernama Hengki Pradana Putra berhasil mengaharumkan nama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) dengan memboyong medali emas dalam kejuaraan daerah taekwondo yang diselenggarakan oleh Komite Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya yang diikuti oleh 1090 peserta dari berbagai kelas tanding se-Jawa Timur. Dia berhasil menyabet juara satu dalam kelas gyeorugi pemula putra kelas under 58 kg.
Dalam perlombaan yang diselenggarakan di Giri Loka UPN Veteran Jawa Timur pada tanggal 1-3 Desember kemarin, sosok yang juga menjabat sebagai Gubernur FPK UINSA ini tergabung dalam rombongan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Green Taekwondo Fighter UINSA yang mendelegasikan sebanyak lima peserta. Lima peserta tersebut adalah Hengki, Mohammad Ehsan bin Abdul Rahman, Nur Azmi bin Relenship, M. Izzat Rodiyansah, dan yang terakhir adalah Muchammad Gala Romadhon Nomadoni. Dari kelima tersebut, semuanya berhasil menyabet medali. Hengki, Ihsan, dan Izzat menggasak medali emas, sedangkan Azmi dan Gala berhasil merengkuh medali perak.
Sosok lulusan SMAN 1 Sugihwaras Bojonegoro ini terhitung sudah dua kali meraih medali dalam cabang olahraga Taekwondo. Sosok yang mulai berkecimpung di dunia Taekwondo saat menjadi mahasiswa baru ini pernah menyabet medali perunggu sebelumnya dalam ajang perlombaan yang diselenggarakan untuk memperebutkan Piala Walikota. Mahasiswa semester tujuh yang hobi beternak kelinci ini mempersiapkan pertandingan Taekwondo dengan persiapan yang sangat matang, selama satu bulan sebelum ajang pertandingan dimulai. Persiapan yang dilakukan meliputi jogging (lari) setiap sore, mengikuti Program PsychoWorkout, setiap jum’at dan latihan rutin Taekwondo setiap Senin dan Kamis.
Mengenai tahapan kejuaraan itu sendiri, yang dilakukan terlebih dahulu adalah verifikasi berkas dan timbang bobot pada Jumat (1/12) dan Sabtu (2/12), sedangkan pada Minggu (3/12) diperuntukkan untuk peserta lomba usia 15 tahun ke bawah. Perjuangan pemuda asli Bojonegoro yang satu ini untuk menggapai podium pertama, dia harus bertanding sampai delapan kali. “Memang awalnya ngerasa ragu dan grogi karena banyak peserta yang mengalami tragedi patah tulang kaki atau tangan, namun hal ini bisa teratasi berkat giat berlatih, selalu tingkatkan optimisme dalam diri sendiri, tidak mudah berpuas diri. Tak lupa juga, doa dan support penuh dari kedua orangtua, teman, dan orang yang paling tersayang bernama Ayyuna, tak lupa juga support dari teman-teman PsychoWorkout,” pungkasnya. (Aji)