Perjuangan Suci untuk Masuk Jurusan Psikologi
Suci Endah Lestari merupakan salah satu mahasiswi baru Psikologi yang patut diancungi jempol. Gadis yang kerap disapa dengan panggilan Suci ini adalah anak tunggal dari Kasmiati yang bekerja sebagai cleaning service di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Ayah Suci bekerja di salah satu perusahaan swasta di bidang penyewaan alat pesta.
Suci tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah kontrakan di belakang kampus. Selain untuk memenuhi impiannya, ia juga memiliki tekad yang kuat untuk masuk ke jurusan psikologi. Berbagai cara telah Suci lakukan untuk bisa menempuh pendidikan di Jurusan Psikologi, dari universitas satu hingga universitas lainnya ia coba dengan berbagai jalur pendaftaran. Mulai dari SNMPTN, SBMPTN hingga SPMB Mandiri. Suci mengaku menyukai bidang psikologi sejak ia berada di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Suci bahkan sempat jatuh sakit akibat terlalu banyak memikirkan kegagalannya untuk menjadi mahasiswa psikologi dan rasa takut mengecewakan orang tua. Meskipun begitu, ia berhasil pulih berkat tekadnya yang kuat untuk sembuh dan membuat bangga orang tuanya serta memikirkan masa depannya. “Karena saya masih semangat ingin sukses, mbak”, ungkapnya ketika ditanya apa yang memotivasinya untuk kembali bangkit.
Kasniati pun mempunyai tekad yang sama kuatnya. Ia berharap anak satu-satunya tersebut bisa lolos di jurusan psikologi. Ketika anaknya lulus di Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UINSA Surabaya, Kasniati pun langsung bernazar, “Anak saya kalau lulus di negeri saya akan kasih makan anak yatim. Akhirnya, keterima, jadi saya belikan bakso anak yatim Al-Jihad,” ujar Kasniati.
Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditanggung Kasniati sebesar Rp.6.610.000, “Ya kalau untuk saya memang berat, tapi demi anak namun sebisa mungkin untuk mencari dana untuk anak saya,” keluh Kasniati. Dengan UKT sejumlah itu, Kasniati memilih untuk tidak mengajukan banding UKT pada pihak Rektorat. Namun, Kasniati dianjurkan memilih untuk mengajukan beasiswa bidikmisi. Suci merasa bangga dan bersyukur ketika ia berhasil menjadi mahasiswi Psikologi. Selain itu Suci juga mempunyai harapan kedepannya. ”Untuk lebih berkembang dan memajukan fakultas psikologi,” ujar Suci ketika itu. (ags)
Sangat mengapresiasi!
Siap, terima kasih kak! Tunggu tulisan kami berikutnya!
Bangga !!!
Terima kasih kakak ;))