Aktivis Turun Ke Jalan Demi Kepentingan Bersama
alamtarapersma.com ― Hari ini (26/09) seluruh Universitas di Surabaya menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Jawa Timur. Mahasiswa mulai berkumpul sekitar pukul 09.00 WIB. Pihak kepolisian dan pihak pengamanan pun juga sudah dikerahkan sejak pagi. Bahkan pihak keamanan telah menyiapkan pagar berduri yang dikelilingkan di depan gedung DPRD Jawa Timur. Dalam aksi hari ini, demonstran yang hadir tidak hanya dari kampus negeri saja, melainkan universitas swasta pun turut menurunkan para mahasiswanya untuk bergabung dalam aksi demo ini. Selain itu mahasiswa dari Universitas Negeri Brawijawa dan Universitas Muhammadiyah Malang juga tampak mengikuti aksi serentak ini.
Pada pukul 12.00 WIB, kondisi lalu lintas terpantau macet dan penuh sesak dari Jalan Arjuno hingga menuju Tugu Pahlawan oleh mahasiswa yang menuju ke jalanan Gedung DPRD Jawa Timur. Mahasiswa tampak sangat antusias dan bersemangat untuk mengapresiasikan suaranya. Namun tak sedikit juga mahasiswa yang mengalami pingsan dan sesak nafas akibat banyaknya massa dari mahasiswa yang turut bergabung dalam aksi.
Banyak mahasiswa yang menyuarakan aspirasinya dengan membawa bendera Merah Putih serta slogan-slogan yang dibuat oleh mahasiswa sendiri. Salah satunya adalah mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mahasiswa tersebut bernama Azil, yang merupakan koordinator dari Fakultas Teknologi Industri. Azil bersama teman-temannya mengikuti aksi Surabaya Menggugat ini dengan alasan, “Sebagai bentuk implementasi dari nilai-nilai diplomasi siswa, setidaknya menyuarakan dan mengembangkan kecerdasan intelektual mahasiswa lebih untuk kepentingan bersama,” ujar laki-laki tersebut. Tidak hanya sebagai bentuk implementasi dari nilai-nilai diplomasi siswa saja, melainkan ia memberikan alasan terhadap bentuk ketidaksetujuan mereka atas undang-undang yang dijadikan bahan perbincangan tersebut dan itu merupakan suatu bentuk pertentangan atas UUD yang dibawa DPR. Mereka berharap setelah terjadinya aksi demo ini, masyarakat khususnya mahasiswa agar lebih peka terhadap apa pun bentuk bentuk kejadian sosial yang terjadi, dan lebih kepada pemberdayaan masyarakat itu sendiri.
Penulis: Prames Berliana D.
Editor: Tara Antya S.