FILOSOFI TERAS: Penerapan Stoisisme untuk Membentuk Mental Tangguh

Bagikan

Judul Buku: Filosofi Teras
Penulis: Henry Manampiring
Penerbit: PT Kompas Media Nusantara
Tahun Terbit: 2018

Dalam kehidupan, manusia tidak akan terlepas dari adanya masalah. Mungkin, di antara kita ada yang sedang merasa khawatir akan banyak hal, mudah tersinggung, baperan, ataupun susah move on. Berbagai masalah ini tidak hanya timbul beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, lebih dari 2000 tahun lalu, manusia juga dihadapkan dengan masalah dan emosi negatif lainnya. Bangsa Yunani Kuno memiliki solusi untuk menghadapi masalah dengan menerapkan Stoisisme atau Filosofi Teras yang merupakan filsafat Yunani-Romawi Kuno.

Henry Manampiring selaku penulis buku ini melihat bahwa stoisisme ini masih sangat relevan dengan kehidupan generasi milenial dan Gen-Z masa kini. Oleh karena itu, dalam buku ini, dia membagikan pemahamannya mengenai Stoisisme yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Henry Manampiring mampu mengemas buku ini dengan tulisan yang mudah dipahami oleh pembacanya, jauh dari kesan filsafat dengan topik yang berat. Situasi-situasi yang tergambar disesuaikan dengan kehidupan masa kini, tidak lupa disertai gambar ilustrasi yang menarik di setiap babnya. Tidak hanya membahas prinsip-prinsip Stoisisme, buku ini juga dilengkapi dengan data psikiatri, survei, dan wawancara kepada ahli atau yang memiliki peran mengenai topik yang dibahas.

Secara garis besar, buku ini mengajarkan stoisisme dengan tujuan utamanya adalah:

  1. Hidup bebas dari emosi negatif, misalnya sedih, marah, cemburu, curiga, ataupun baper dengan cara memfokuskan pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.
  2. Hidup mengasah empat kebajikan, yaitu:
  3. Kebijaksanaan (wisdom), kemampuan mengambil keputusan yang baik dalam situasi apapun
  4. Keadilan (justice), memperlakukan orang lain dengan adil
  5. Keberanian (courage), berani berbuat baik dan memegang prinsip yang benar.
  6. Menahan diri (temperance), kontrol diri atas nafsu dan emosi

Buku ini dapat membuat pembacanya melihat berbagai sudut pandang mengenai masalah yang dihadapinya. Henry Manampiring sendiri menggambarkan pentingnya latihan dalam filsafat Stoisisme. “Sama seperti otot yang harus dilatih dengan berulang-ulang mengangkat barbel, maka batin pun bisa diperkokoh lewat latihan rutin setiap hari melalui STAR (Stop, Think, Asses, Respond).” Sehingga, dengan melatih mental melalui Stoisisme dapat memberikan akal yang sehat dan tidak mudah terjebak dalam masalah.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.