Dunia Masih (Selalu) Lapang
Malam kesekian dari malam-malam tanpa lelap
Lagi-lagi yang hadir lebih banyak dari yang aku kira
Hanya tembok kamar lapuk ini yang kenal baik kepalaku
Setiap malam mendarat dengan napas terlampau layu
Menjadi jiwa yang bergemuruh tak pernah jadi inginku
Tetapi rusukku mendekap banyak luka yang bertalu-talu
Satu per satu kurawat lamat-lamat
Satu per satu sembuhnya kurayakan
Kalau boleh serakah mencipta pengharapan
Harapku raga ini masih boleh kembali menyita ruang
Harapku rasaku tak pernah kembali mengenal penuh
Tak lagi mengeja “salahku yang membuat dunia terlalu penuh”
Kalau boleh serakah mencipta pengharapan
Harapku setiap nyawa tahu dunia masih akan selalu memiliki ruang
Penulis: Zahra Rizq Verdylia