Anak dengan Privilege: Apakah Lebih Banyak yang Berprestasi?

Bagikan

 

Anak dengan privilege dari segi ekonomi yang baik seringkali memiliki akses yang lebih besar untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Akses yang dimaksud adalah mendapatkan pendidikan yang berkualitas, kegiatan ekstrakurikuler, dapat melakukan bimbingan belajar dan dukungan dari tutor, serta lingkungan yang mendukung perkembangan akademik dan emosional. Sehingga tidak heran jika anak-anak yang mempunyai privilege lebih berhasil meraih prestasi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki privilege.

Selain aspek-aspek tersebut dengan privilege dari segi ekonomi yang baik ini mampu memberikan banyak manfaat seperti memiliki kesempatan untuk eksplorasi dan mengembangkan diri dengan mengikuti kursus tambahan, les privat, ataupun les untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki baik dari bidang akademik maupun non akademik seperti olahraga, seni, dan lain sebagainya. Selain itu, memiliki kesehatan yang baik karena memiliki akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, hal ini baik secara fisik maupun mental.

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Apabila fasilitas belajar anak dapat terpenuhi, maka kegiatan belajar menjadi lancar dan tidak terhambat sehingga prestasi belajar anak menjadi meningkat karena fasilitas belajar dapat terpenuhi membuat mereka menjadi fokus dalam kegiatan belajar. Selain itu, orang tua dengan latar belakang sosial ekonominya tinggi mempengaruhi tingkat pemahaman terhadap pentingnya pendidikan bagi anak, sehingga mereka akan menciptakan suasana rumah yang kondusif terhadap kegiatan belajar anak di rumah untuk mendorong mereka agar mempunyai motivasi dalam belajar.

Privilege dalam segi ekonomi selain memberikan manfaat baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, tetapi akan berpengaruh dalam segi psikologis dan sosial. Pengaruh yang diberikan dari segi psikologis adalah perasaan aman dan percaya diri pada seorang anak. Hal ini dikarenakan anak merasa aman dan percaya bahwa dia mampu menghadapi tantangan dan orang tuanya selalu mendukungnya. Selanjutnya, dengan latar belakang ekonomi yang baik, lebih sedikit mendapatkan tekanan terkait kebutuhan dasar seperti, makanan dan tempat tinggal, sehingga dapat mengurangi tingkat stress dibandingkan dengan anak yang berasal dari latar belakang ekonomi rendah. Kemudian dengan privilege yang ada akan lebih memudahkan orang tua berkonsultasi dengan psikolog, konselor ataupun terapis terkait keadaan psikis dari sang anak. Sedangkan dari segi sosial, anak dengan privilege ekonomi akan lebih banyak memiliki akses dan kesempatan baik dari segi pendidikan maupun relasi.

Contoh nyata yang dapat kita lihat dari hal tersebut adalah dari salah satu acara game show kompetisi antar universitas top lokal maupun global yang diselenggarakan oleh salah satu platform bimbel online terbesar se-Indonesia. Acara ini cukup seru karena konsepnya menarik dan bisa menambah wawasan bagi para penonton. Tapi dibalik konsep dari acara ini yang menarik, kebanyakan dari peserta tersebut (berprestasi) berasal dari kalangan ekonomi menengah keatas, salah satunya peserta yang berinisial S yang menjelaskan bahwa kedua orangtuanya adalah dokter. Selain itu, dapat kita lihat anak-anak dari kalangan artis Indonesia, mampu sekolah di international school ataupun kuliah diluar negeri karena mereka mempunyai privilege. Begitu pula di bidang non-akademik, mereka akan lebih fokus mengembangkan bakat yang mereka miliki dan lebih mudah mengikuti berbagai macam perlombaan.

Namun, privilege dari segi ekonomi yang baik ini bukanlah menjadi satu-satunya faktor yang menentukan prestasi seorang anak. Terdapat faktor-faktor lainnya seperti motivasi pribadi, dukungan emosional dari keluarga, lingkungan sosial dan kebijakan pendidikan yang inklusif juga berperan mendukung dalam prestasi seorang anak. Karena masih banyak anak-anak diluaran sana yang mampu berprestasi meskipun dari keluarga dengan latar belakang ekonomi yang rendah. Meskipun mereka menghadapi banyak tantangan seperti terbatasnya akses pendidikan yang berkualitas dan mengikuti ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat, dan keterbatasan akses kesehatan dan gizi yang baik, kesulitan dalam membeli perlengkapan sekolah dan fasilitas belajar lainnya, kurangnya waktu untuk belajar karena harus membantu orang tua, dukungan sosial dan emosional dari orang tua yang kurang ditambah dengan kondisi keluarga akan menyebabkan tekanan dan rasa stress.

 

Penulis: Fadilah Nadiyah Zulfa 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.