Menulis Faksi Bersama Tasaro GK

Bagikan

alamtarapersma.com – Setelah berhasil mendatangkan beberapa penulis kondang, berbagai organisasi maupun komunitas mahasiswa di UIN Sunan Ampel Surabaya agaknya tak bosan terus menghadirkan penulis dari berbagai genre. Sebut saja nama-nama seperti Agnes Davonar, Hanum Salsabiela, Darwis Tere Liye, Asma Nadia dan Andrea Hirata. Kini giliran Tasaro GK, penulis tetralogi novel biografi Muhammad SAW juga berkunjung ke kampus dengan ikon twin towers ini. Kehadiran Tasaro GK ini sekaligus sebagai narasumber pada Pelatihan Kepenulisan Sastra dengan tema Merajut Kata, Menyumbang Karya, yang digelar mahasiswa alumni Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang tergabung dalam Community of English Department Alumnus (CEDA), Minggu, 16 Oktober 2016. Pelatihan kepenulisan yang diadakan di Ruang Aula Gedung Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut dihadiri sekitar 50 peserta dari kalangan umum dan undangan dari organisasi kampus dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM).

Dimulai pukul 09.00-14.30 WIB, acara tersebut dimaksudkan untuk membangun semangat menulis dan membaca. Khususnya di kalangan mahasiswa dan masyarakat pada umumnya yang nyaris telah kehilangan semangat literasinya. Padahal, maju tidaknya sebuah peradaban, dinilai dari seberapa tinggi semangat menulis dan membaca (literasi, red) masyarakat yang hidup di dalamnya. Pun banyak dari mahasiswa yang sudah terbiasa membaca, namun belum mampu menuliskan kembali pemahaman yang telah diperoleh. Maka dari itu, agaknya kepandaian menulis merupakan hal yang sangat dibutuhkan para mahasiswa.

Dibuka dengan sambutan dari Rizka Safriyani, M.Pd, Kepala Program Studi (Kaprodi) PBI, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), dan Latifatul Fajriah, S.Pd, Ketua CEDA, Ruqoyyah Amilia Andania, S.Pd selaku Ketua Panitia Pelaksana menyampaikan beberapa tujuan acara. Diantaranya untuk mendukung gerakan literasi yang mulai dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) dan UIN Sunan Ampel Surabaya dalam meningkatkan budaya menulis di lingkungan kampus maupun masyarakat luas pada umumnya, “Selain itu, juga untuk menyumbang karya nyata pada gerakan literasi tersebut melalui antologi tulisan sebagai produk atau output dari pelatihan ini,” terang Andania.

Sementara itu dalam sambutannya, Tasaro GK mengawali paparan terkait proses penulisan cerita; ragam tulisan atau karangan; penentuan ide, tema, topik dan judul tulisan; metode penulisan; dan sebagainya, “Salah satu hal yang banyak dilewatkan penulis adalah proses pra-menulis, yang berisi tentang penjaringan ide, membuat perencanaan, observasi, dan sebagainya,” tutur Tasaro.

Akan tetapi, pada kesempatan tersebut Tasaro GK lebih menekankan penyampaiannya pada kepenulisan faksi. Yakni sebuah fakta yang diceritakan dengan gaya fiksi. Tasaro menyampaikan, bahwa berbagai pengalaman pribadi yang memiliki nilai manfaat, motivasi, kearifan dan inspirasi, dapat dituliskan menjadi sebuah cerita agar pengalaman tersebut tidak berhenti dalam buku diari dan curhatan semata.Yang pasti, menurut Tasaro GK, harapannya adalah pengalamannya dapat menebarkan faedah bagi masyarakat. Dan tentu agar dalam dunia penerbitan nanti juga dapat bersaing dengan karya dari penulis lain. “Faksi itu penulisan non-fiksi yang diceritakan, disampaikan secara fiksi, jadi seperti orang bercerita, tapi temanya tetap serius. Dalam pelatihan ini kita ingin mengeksplorasi ide-ide para peserta untuk dituliskan dalam bentuk faksi tadi, tulisan non-fiksi yang mengalir, yang bercerita,” ucap pria kelahiran Yogyakarta tersebut.

Selepas penyampaian materi kepenulisan, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta menuliskan idenya masing-masing dalam outline cerita. Selanjutnya, tiap peserta mempresentasikan ide cerita faksi mereka pada kelompok masing-masing. Empat peserta dengan ide cerita faksi terbaik, karyanya akan mendapatkan tindak lanjut menjadi sebuah antologi cerita; sebuah hasil nyata dari pelatihan kepenulisan itu. Selain pelatihan kepenulisan, dalam program literasinya, CEDA akan membuka tempat membaca yang dibuka dua kali setiap minggu dalam wilayah UIN Sunan Ampel Surabaya, “Mungkin beberapa bulan kedepan, kami akan mengadakan yang namanya Pojok Literasi, itu adalah rencana jangka pendek kami,” imbuh Andania ditemui usai acara. (Rag)

Bagikan

1 thought on “Menulis Faksi Bersama Tasaro GK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.