“Time Management” Untuk Kalian Mahasiswa Yang Punya Banyak Peran

Bagikan

Herliyana Isnaeni, S.Psi.,M.Psi, Psi

QUESTION AND ANSWER

“Sering kali, sebagai mahasiswa yang memiliki berbagai kesibukan di luar perkuliahan, serta padatnya tugas kuliah yang diberikan, membuat kita sempoyongan untuk mengatur jadwal kegiatan; merasa 24 jam itu nggak cukup untuk ngerjain semua tugas dan tanggung jawab yang diemban. Mau tahu caranya agar waktu kalian bisa terbagi secara adil dan berbagai macam tugas terselesaikan sesuai dengan deadline yang ditentukan? Yuk baca tips dari Bu Lea, Dosen Psikologi kita yang memiliki suara lembut dan paras cantik satu ini.”

Cara manajemen waktu yang baik untuk mahasiswa itu gimana sih, Bu?

Pertama, yang dilakukan pastinya planning and organizing untuk semua kegiatan yang dilakukan. Kita urutkan dahulu peran dan tanggungjawab kita, setelah diidentifikasi, tulis peran-peran itu beserta tanggungjawabnya. Karena dalam setiap peran pasti ada tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Dan peran setiap orang itu berbeda-beda, ada yang multiple, misalnya peran sebagai anak, mahasiswa, guru les, dan menjadi anggota dari organisasi. Setelah kita tahu peran yang kita miliki, misalnya peran pertama sebagai mahasiswa, kemudian kita lihat semeter ini mengambil mata kuliah apa dan nanti barulah bertemu tugas apa saja untuk mata kuliah A, B, C, dan sebagainya. Setelah itu baru kita bisa menulis deadline dari setiap tugas itu.

Kalau cuma di angan-angan, akan susah dipetakan, dengan menulis dan membuat time schedule di kalender akan mempermudah kita dalam memetakan apa saja yang harus kita kerjakan. Lalu setelah di tulis, kita bisa memilih mau mengerjakan dari mana, yang paling mudah atau yang paling susah; misalnya mau mengerjakan dari yang paling mudah, sekalipun timelimit masih lama. Kerjakan saja. pantang menunda, karena ketika sudah diselesaikan sebelum deadline, kita masih memiliki waktu dan kesempatan untuk me-review hasil pekerjaan kita.

Yang sering terjadi di kalangan mahasiswa itu menunda-nunda tugas; prokrastinasi. Ini juga menandakan dia memiliki kontrol diri yang rendah. Dan akibatnya apabila mepet-mepet dalam mengerjakan tugas hasilnya tidak maksimal juga, sering saya temui tugas mahasiswa melakukan copy-paste dari internet tanpa editing sama sekali. It’s okay sih selama itu bukan KTI (Karya Tulis Ilmiah), tapi kadang tugas anak dari kelas satu dengan lainnya sama, karena tanpa ada editing terlebih dahulu.

Bagaimana sih, agar kita memiliki self management yang baik, Bu?

Tentunya ini ada kaitan dengan time, dengan menuliskan peran dan tanggungjawab, lalu tugas mana yang didahulukan dan tugas mana yang bisa dikerjakan belakangan. Semampu mungkin dipatuhi deadline yang sudah kalian buat. Pasti nanti ada alternatif kan, plan A plan B dan semua tugas bisa ter-cover, sebenarnya tidak ada tugas yang tidak selesai tepat waktu. Semua Pasti bisa dilakukan kalau dikerjaan. Dan sebetulnya menunda sendiri merupakan ciri orang stress. Semakin banyak menunda, maka akan semakin stres.

Bagaimana cara menentukan skala prioritas ya, Bu?

Dilihat dulu lagi tugas mana yang butuh atau segera, dan tugas mana yang bisa ditunda. Skala prioritas sendiri dapat ditentukan tergantung dari tingkat urgensi dan kepentingan masing-masing individu. “Waktu itu sangat berarti seperti yang sudah dituliskan dalam surat Al-Asr, yaitu demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan saling memberi nasihat supaya menaati kebenaran dan saling memberi nasihat supaya menetapi kesabaran. Maka, jangan sia-siakan waktumu, karena dia tidak bisa diulang kembali,” pesan Bu Lea, mengakhiri sesi wawancara. (Cc, Sal)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.