Berbagai Hal Mengenai Ilusi Kehidupan

Bagikan

Oleh: Annisa Yusonia P*

Sosok yang selama ini berputar di benakku akhirnya tampak, menjelma menjadi nyata

Ada getar hening yang tersamarkan oleh udara

Tubuhku masih enggan untuk beranjak, aku masih tercekat

Suara di sekeliling seakan menghilang, tergantikan oleh kabut yang kian memekat

Rasanya baru kemarin aku memejamkan mata

Kini, semua kian terasa nyata

Aku kalah oleh harapan-harapan semu

Menjadikan semua kian terasa tabu

Kamu, maukah kamu mendampingiku mengarungi dimensi waktu?

Aku tidak pandai berkata-kata

Aku juga tidak pandai dalam merayu

Aku hanya ingin kamu tetap disini

Menemani di kala sepi

Aku ingin tetap seperti ini, mengagumimu

Meskipun dalam segala ketidakmungkinanku

Aku tetap ingin mendampingimu

Walau semesta serentak berkata ‘tidak perlu!’

Jawaban takdir lahir dari doa-doa yang senantiasa dipanjatkan

Dan namamu menjadi lantunan terindah yang senantiasa kuucapkan

Derai air mata yang mengalir tak terhitung jumlahnya

Tapi kamu tidak perlu cemas, aku bahagia

Dekapan takdir senantiasa mendekapku di tiap detik

Menorehkan banyak harapan baru

Kini aku tiba di suatu titik

Dimana aku berani untuk menyerahkan hatiku, untukmu

Tetaplah seperti ini

Menjadi ilusi terindah dalam hidupku

 

*) Penulis adalah Mahasiswa

Fakultas Psikologi dan Kesehatan

UIN Sunan Ampel Surabaya

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.