Psychology Intelectual Competition, Wahana Belajar Debat di dalam Fakultas Sendiri
Senin Kemarin (27/11) Fakultas Psikologi melangsungkan serangakaian kegiatan Dies Natalis yang keempat dengan menggelar final Debate Competition untuk mahasiswa Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya angkatan 2018 sampai 2016 yang digelar di Ruang Sidang Gedung Rektorat Lama.
Acara yang dipandu oleh moderator, Hanif Lutfiana, dan MC, Ratri Rahayu dapat berjalan sesuai rencana. Sebelumnya babak penyisihan dilakukan pada Senin (12/11) lalu. Pemenang yang terdiri dari tiga tim terbaik berasal dari masing-masing semester akan mendapatkan uang tunai sebesar tiga ratus ribu rupiah.
Suasana lebih terlihat menegangkan daripada babak penyisihan sebelumnya. Hal ini lantaran para peserta baru mengetahui materi 15 menit sebelum pertandingan dimulai. Pengambilan mosi pro dan kontra pun dilakukan sesaat sebelum peserta menempati meja debat.
“Saya kan jaga meja registrasi, ya, jadi selama saya liat dari awal memang pertandingan final kali ini lebih tegang, sih. Wajah mereka keliatan serius sekali, mereka sibuk mempersiapkan diri membolak-balik kertas bahkan sebelum pertandingan dimulai,” ujar salah satu panitia volunteer Perception 4.0, Dzofiroh Aunna.
Tampak raut wajah peserta yang tegang sesaat sebelum bertanding. Mereka nampak serius membuka catatan guna persiapan. Beberapa diantaranya, dengan seksama menyaksikan jalanya pertandingan.
Pertandingan berjalan seru dan lebih menegangkan karena baik dari tim pro maupun kontra terlihat memiliki argumen kuat berdasarkan teori-teori yang dijabarkan. Semuanya nampak telah memiliki persiapan yang matang, terlihat dari beberapa kali terjadi sanggahan yang berdasar atas teori yang mereka gunakan.
Hingga akhirnya pemenang pun diumumkan. Dari semester 1 pemenang berasal dari kelas G1, semester 3 dimenangkan oleh kelas G2, dan dari semester 5 kelas G4. Selain mendapatkan hadiah utama berupa uang tunai, setiap tim yang menang masing-masing mendapatkan hadiah spesial dari Rizma Fitri, selaku dewan juri, berupa tiga tiket untuk menonton Purple Fest, acara penutupan dari serangkaian kegiatan perayaan Dies Natalis FPK.
Menurut pengakuan salah satu perwakilan dari kelas G1 semester 1, ia sempat kesulitan dalam menguasai materi karena baru pertama kali belajar ilmu tentang psikologi, “Ini kan pertama kalinya kita ikut lomba debat dan pertama kalinya juga lomba debatnya (tentang) psikologi. Dari yang dulunya pas SMA pelajaran tentang IPA-IPS, nggak pernah ada sentuhan psikologi-psikologi gitu, dan sekarang ‘kan tentang psikokogi. Akhirnya, kita ‘kan harus mempelajari psikologi. Nah itu kita yang cari materinya, mempelajari mosinya, itu pertama kali kita ya kebingungan. Yaapa ya bangun mosi, yaapa ya caranya debat, materinya juga kurang menguasai. Akhirnya, alhamdulillah kita masuk final dan dari kesalahan sebelumnya kita berusaha memperbaiki,” ujar Maulana Galileo.
Mahasiswa semester satu yang mewakili kelas G1.1 tersebut juga berterima kasih karena telah dibantu oleh Funsu Andiarna, selaku dosen kesehatan yang juga mengajar di Program Studi Psikologi.
Menurut dosen yang akrab dipanggil Funsu, menyatakan bahwa untuk mahasiswa yang dibimbingnya tersebut merupakan awal yang bagus. Dosen yang pada saat itu diminta pendapatnya oleh MC melanjutkan, “Tentu akan berbeda dengan semester 3 dan 5, tapi untuk penguasan materi cukup bagus untuk ukuran mahasiswa semester 1.”
Funsu juga memberikan apresisasi kepada panitia karena telah membuat acara yang bermaanfaat. “Acara ini tidak sekedar lomba, tapi ada manfaatnya untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan, khususnya di bidang Psikologi,” tutus dosen yang baru mengajar pada tahun 2014 tersebut. (dyh)