Tinjauan Mahasiswa Psikologi terkait Pemira “KILAT” FPK 2019
Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya telah melaksanakan pesta demokrasi yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Adapun pesta demokrasi ini berlangsung dalam waktu satu minggu. Di mulai dari tahap sosialisasi yang dilakukan oleh Komisioner Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (KOPURWA) pada hari Jumat-Sabtu (11-12/1). Kemudian pada hari Minggu-Senin (13-14/1) Pendaftaran Partai dan Bakal Calon Ketua dan Wakil Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F). Dilanjutkan dengan tahap verifikasi dan wawancara bakal calon pasangan ketua dan wakil ketua DEMA pada Selasa (15/1). Lalu pada Rabu (16/1), Kopurwa akan mengumumkan nomor urut partai sekaligus pasangan calon ketua dan wakil ketua DEMA-F. Kampanye yang dilakukan secara daring berlangsung pada Kamis (17/1). Hingga puncaknya, pencoblosan dilaksakan pada Jumat (18/1).
Berbicara mengenai pesta demokrasi di lingkungan kampus tentunya istilah Pemilihan Umum Raya (Pemira) sudah akrab di telinga mahasiswa, tidak terkecuali di sebagian besar kalangan mahasiswa FPK UINSA Surabaya. Pemira kali ini dilakukan guna pembaharuan perangkat kepengurusan Senat Mahasiawa Fakultas (SEMA-F) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F). Komisioner Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Fakultas (KOPURWA-F) merupakan penyelenggara dan pengawas pemira di wilayah FPK. Proses pemungutan suara ini dilakukan di Meeting Room Lt. 2 Rektorat Lama dengan prosedur pemilihan yang diwakilkan oleh dua orang dari masing-masing kelas per angkatan 2015 hingga angkatan 2018 FPK. Proses pemilihan ini meliputi 32 Daftar Pemilih (Dapil) yang terdiri dari masing-masing perwakilan kelas mahasiswa FPK semester I, II, III, dan VII.
Untuk membahas Pemira lebih lanjut, Divisi Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) LPM Alam Tara mengadakan survei kepada mahasiswa aktif FPK. Metode yang digunakan yaitu polling purposive yang diperuntukan mahasiswa FPK aktif sebagai sumber responden. Polling diakses melalui dan disebarkan melalui forum mahasiswa aktif FPK di media sosial.
Bedasarkan hasil survei Divisi Litbang LPM Alam Tara tentang pelaksanaan Pemira FPK 2019 yang dilakukan pada hari Jumat (18/1) dalam rentang waktu empat setengah jam terhitung sejak pukul 11.30-16.00 WIB terdapat responden sejumlah 56 mahasiswa. Dari keseluruhan responden tersebut terdiri dari 12 responden dari semester I, 10 responden dari semester III, 26 responden dari semester V dan 8 responden dari semester VII. Faktanya dari 56 responden tersebut, 67,9% mahasiswa mengetahui tentang keberadaan Pemira dan 32,1% mahasiswa tidak mengetahui apa itu Pemira. Meskipun Pemira diadakan setiap tahun di FPK, tetapi masih ada responden yang tidak mengetahui Pemira. Sosialisasi Pemira sudah dilakukan oleh kopurwa sejak tanggal 11 januari 2019 di media sosial Kopurwa @Kopurwafpkuinsa. Dari 56 responden, sebanyak 35,7% mahasiswa mengetahui tentang pelaksanaan Pemira dan 64,3% mahasiswa tidak mengetahui pelaksaan pemira pada tahun ini.
Menurut hasil polling dari 56 responden, 80,4% mahasiswa menganggap Pemira sangat berguna bagi mahasiswa FPK UINSA dan 19,6% mahasiswa menganggap Pemira tidak berguna bagi Mahasiswa FPK UINSA. Berasarkan hasil di lapangan yang diterima oleh kru LPM Alam Tara dari 32 dapil hanya terdapat 23 dapil yang menggunakan hak pilihnya atau sebanyak 71,9% yang memberikan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dari hasil survei terhadap mahasiswa FPK, mereka mengetahui informasi terkait Pemira FPK 2019 dari media sosial sebanyak 42,9%, dari teman sebanyak 33,9%, dan dari kosma sebanyak 16,1%. Adapun yang memilih lain-lain sebanyak 7.1% dari total 56 responden.
Berdasrkan hasil survei kami mendapatkan saran dari para responden, beberapa diantaranya adalah, “Laksanakan secara transparan dan jujur,” kemudian, “Sosialisasi lebih jelas dan menyeluruh tanpa ada unsur paksaan dari segala pihak,” serta, “Jangan ndadak dan waktunya yang pas gitu.” (Ahm/Bb)