Terdampak Covid-19, Bagaimana Sistem Pembelajaran di UINSA?
“Kita belajar melalui sistem pembelajaran daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Nah, di UINSA nanti akan memakai sistem pembelajarannya melalui Google Classroom. Anak-anak nanti akan dilatih untuk masuk ke dalam Google Classroom mengikuti perkuliahannya.”
Rabu (23/9), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) secara daring. Tahun ini, PBAK terpaksa dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi Zoom dan streaming Youtube lantaran adanya wabah virus COVID-19. Tidak hanya PBAK, sistem pembelajaran di UINSA semester ini menggunakan model pembelajaran daring. Menurut Wakil Rektor I, Wahidah Zein Br Siregar, sistem pembelajaran di UINSA pada semester ini akan dilaksanakan sesuai dengan model tatanan normal baru yang diajukan oleh pemerintah. “Kita belajar melalui sistem pembelajaran daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Nah, di UINSA nanti akan memakai sistem pembelajarannya melalui Google Classroom. Anak-anak nanti akan dilatih untuk masuk ke dalam Google Classroom mengikuti perkuliahannya,” ucapnya. Mahasiswa dapat mengakses panduan tatanan normal baru yang ada di web UINSA.
Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Syamsul Bahri, menyampaikan bahwa kuliah daring terbagi menjadi dua. “Yaitu secara personal dan online. Secara personal bahwa kuliah daring ini sangat menentukan kualitas keaktifan pribadi mahasiswa. Artinya anda beruntung situasi pandemi COVID-19 memberikan cara berpikir baru tentang bagaimana kita menguasai IT, belajar secara mandiri, dituntut untuk lebih bersemangat, membaca literatir-literatir sehingga bisa memahami apa yang disampaikan dosen. Yang kedua secara online, artinya kita tidak perlu secara langsung tatap muka dengan dosen tetapi kita cukup mengenal lewat jaringan internet siapa pengampu mata kuliah yang sedang kita ikuti,” ujarnya. Menurut Syamsul Bahri, momen kuliah daring ini menuntut kita semua untuk mampu menggunakan IT secara maksimal. “Jangan pernah ada kata putus asa. Bukannya kita menghendaki situasi ini tapi takdirlah yang mengantarkan kita kepada perkuliahan secara daring ini karena ada musibah COVID-19,” pesannya kepada mahasiswa baru. (DNA)