RUMAH UNTUK PULANG
Dunia sedang bercanda
Hari-hari terlalu berat dan menjatuhkan
Kisah dan kasih menjadi keluh dan kesah
Bukan lagi rintik, namun usai derasnya hujan menyisakan tangis yang mengiris
Tentang rindu, tentang perasaan ingin bertemu
Tentang rasa ingin pulang
Yang ada, elegi itu datang
Membawa serta kenangan yang habis ditelan masa
Membawa serta luka yang tak kunjung putus dari lengkingannya
Secarik nota penuh coretan tinta yang memudar karena air mata
Tak sebahagia dulu puisiku tentang pulang
Sebab kini aku telah kehilangan rumah yang ramah
Sebab kini yang tersisa hanya kata “pulang”
Yang semestinya penuh makna kehangatan untuk melepas segala penat
Mendadak jadi kata yang hanya mendatangkan luka
Setelah hujan reda…
Yang tersisa hanya aku dan kenangan tentangmu
Dibiaskan oleh waktu, kata pulang mengantarkanku pada realita seperti luka yang membiru
Dibebat bisu, kata pulang hanya akan menjadi sebuah angan-angan semu.
Penulis: Riski Rahmawati
Editor: Dewi