Kembalinya Duta FPK: Semangat Baru Menuju Prestasi dan Kepemimpinan Mahasiswa FPK

Bagikan

Rabu (24/04/2024)- Setelah sempat vakum tahun sebelumnya, program Duta FPK (Fakultas Psikologi dan Kesehatan) kembali digelar oleh DEMA FPK. Program ini bertujuan untuk menunjukkan potensi, minat, dan bakat mahasiswa serta menjadi role model bagi yang lain. Para peserta dari semester 2 dan 4 diharapkan mengirimkan perwakilan dari setiap kelas untuk dilakukan seleksi bersama calon Duta lainnya. Proses seleksi mencakup beberapa tahap, antara lain tes akademik, wawancara, penugasan, dan penampilan minat bakat. Pendaftaran Duta FPK sudah dibuka dan akan ditutup pada akhir bulan ini.

DEMA FPK tahun ini kembali mengusung program Duta FPK dengan kriteria khusus. Mahasiswa yang memenuhi syarat adalah yang berada di semester 2 atau 4, memiliki IPK minimal 3.2, berpenampilan menarik, dan memenuhi persyaratan lainnya. Untuk mendaftar, mahasiswa diwajibkan membayar biaya pendaftaran sejumlah Rp100.000. Tidak hanya itu, terdapat konsekuensi denda sebesar Rp500.000 bagi kelas yang tidak mengirimkan perwakilan calon Duta FPK dari kelasnya. 

Langkah ini diambil agar mahasiswa dapat berperan aktif dan lebih berkontribusi dalam program ini. Melalui peraturan ini, diharapkan para mahasiswa akan lebih termotivasi untuk maju sebagai perwakilan kelas mereka dalam program Duta FPK. Hal ini dinyatakan Aynun, selaku panitia dari duta FPK.

Adapun faktor diadakannya kembali duta FPK dipandang sebagai simbol atau panutan bagi FPK, menjadi kebanggaan fakultas. Mereka akan berperan sebagai sosok yang mewakili FPK dalam segala kegiatan, seperti menjadi talent dalam setiap konten DEMA, menjadi MC dalam acara-acara kampus, dan menyambut tamu saat FPK menjadi tuan rumah. Terkait vakum duta FPK di kepengurusan sebelumnya, saya tidak terlibat dalam DEMA sehingga tidak mengetahui penyebabnya. Pernyataan ini disampaikan oleh Iqbal Harist, selaku Ketua DEMA FPK tahun ini.

Kembalinya duta FPK telah menimbulkan berbagai respon dari mahasiswa. Mereka mulai mempertanyakan tujuan dan peran dari keberadaan duta FPK ini, mengingat bahwa pada tahun sebelumnya peran duta FPK dinilai kurang signifikan.

 “Yang saya dengar, duta FPK sebelumnya dianggap tidak berguna dan tidak memiliki bukti kinerja. Namun, jika ada duta FPK lagi nanti, saya harap mereka dapat berkomitmen, serta memiliki keterampilan seperti public speaking, etika, dan wawasan yang memadai untuk mengangkat nama FPK,” ujar mahasiswa yang juga turut memberikan tanggapan terkait kehadiran kembali duta FPK. 

Namun, beberapa mahasiswa juga menyuarakan antusiasmenya. Mereka percaya bahwa kehadiran duta FPK kedepannya akan membawa prestise FPK ke tingkat fakultas lain, bahkan hingga tingkat nasional melalui partisipasi dalam kompetisi acara bidang psikologi dan kesehatan. 

“Saya sangat antusias karena selama masa awal saya berkuliah tidak ada duta sehingga terasa sebagai hal baru yang sebelumnya belum ada, namun sekarang diadakan kembali sehingga semakin menarik. Duta ini juga dapat menjadi wadah bagi aspirasi dan keluhan mahasiswa untuk berkembang lebih baik, serta menunjukkan minat dan bakat yang dimiliki oleh FPK,” ungkap mahasiswa lain. 

Duta FPK ini diharapkan tidak hanya sebagai simbol tetapi juga sebagai wadah perubahan yang aktif memberi kontribusi penuh dalam menciptakan citra dan reputasi yang positif di Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya.

Penulis : Evi Nur I. | Editor : F. Nadya Z.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.