Video Asusila Beredar Luas: Moralitas Mahasiswa Dipertanyakan, Begini Reaksi Mahasiswa dan Staf Kampus!
Pada Selasa, 14 Mei 2024, sebuah video yang memperlihatkan tindakan asusila antara mahasiswa dan mahasiswi di lingkungan kampus beredar luas di media sosial. Insiden ini memicu kontroversi dan perhatian serius terkait norma sosial, etika, serta kenyamanan dan ketertiban lingkungan kampus.
Tindakan tersebut melanggar norma dan etika yang berlaku di kampus, yang melarang perilaku tidak sopan di tempat umum. Kejadian ini tidak hanya mengganggu lingkungan belajar, tetapi juga mencoreng reputasi institusi. Banyak mahasiswa yang merasa terganggu dan tidak nyaman, serta khawatir akan timbulnya perilaku meniru yang tidak diinginkan.
Penyebaran Video di Media Sosial
Video tersebut dengan cepat tersebar melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan televisi. Banyak mahasiswa yang memberikan tanggapan terkait insiden ini. Seorang mahasiswi dari Fakultas Humaniora (FAHUM) menyatakan, “Aku sangat tidak menyangka hal yang memalukan tersebut bisa terjadi di kampus. Dengan tersebarnya video itu, kampus benar-benar menjadi aib dan tidak etis jika disebarkan di medsos. Untuk mahasiswa lain, please jangan sampai hal tersebut terulang kembali ya.”
Reaksi Mahasiswa dari Berbagai Fakultas
Tanggapan serupa datang dari mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi (SAINTEK) yang mengungkapkan kekecewaannya. “Aku sangat kaget melihat video tersebut. Mengapa mereka harus melakukannya di kampus dan menjadikan nama kampus jelek? Hal seperti itu di zaman sekarang dianggap lumrah, benar-benar miris sekali.”
Mahasiswa dari Fakultas Psikologi dan Kesehatan (FPK) juga menyesalkan kejadian tersebut. “Sangat menyayangkan sekali, kita di kampus Islam tetapi sikap mereka tidak mencerminkan institusi kita. Video itu dapat mengubah persepsi orang mengenai kampus. Hal yang dilakukan tidak seperti nama fakultasnya, humaniora tetapi tidak humanity. Ini juga membuat mahasiswa baru berpikir dua kali untuk memilih UINSA.”
Pengakuan dan Pandangan Staf Kampus
Menurut seorang petugas kebersihan, kejadian tersebut terjadi di gedung yang terbuka dengan dinding kaca, namun tidak diawasi karena tidak ada CCTV dan petugas sudah pulang. “Banyak tempat yang rawan digunakan untuk tindakan seperti itu, seperti kelas dan tangga darurat karena tidak ada CCTV.”
Seorang dosen dari Fakultas FPK menyayangkan peristiwa tersebut. “Sebagai dosen, saya menyayangkan peristiwa itu terjadi di lingkungan kampus. Juga sangat disayangkan bagaimana video tersebut bisa tersebar luas.”
Dampak dan Langkah Pencegahan
Meskipun insiden ini dapat mempengaruhi reputasi kampus dalam jangka pendek, beberapa pihak percaya dampaknya tidak akan bertahan lama. “Untuk tindakan dari kampus sendiri mengenai video tersebut saya tidak tahu , karena yang menangani pelaku adalah manajemen atau pimpinan.” ujar seorang dosen.
Untuk mencegah kejadian serupa, pengawasan yang lebih ketat diperlukan. “Jika menemui tindakan mengarah asusila di kampus, lebih baik langsung ditegur, tidak perlu direkam. Pesan saya untuk para mahasiswa lainya sebaiknya menjaga diri dan saling mengingatkan, kehadiran teman sebaya juga penting untuk mengingatkan sesama mahasiswa agar lebih berhati-hati,” tambahnya.
Penulis: Zendy Indah Permatasari