Perpustakaan UINSA: Minat Pengunjung Tinggi, Fasilitas Minim
Alam Tara News – (09/11/24) – Pagi menjelang siang tepatnya pukul 11.09 WIB perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya terkhusus pada Kampus Gunung Anyar ramai dikunjungi pembaca. Rata-rata pengunjung didominasi oleh mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas atau membaca. Pada desember minggu-minggu Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa memanfaatkan fasilitas Perpustakaan ini untuk menambah referensi belajarnya. Akan tetapi, terdapat hal yang tidak menyenangkan dialami oleh beberapa mahasiswa.
Beberapa mahasiswa yang ingin masuk ke dalam perpustakaan terkendala oleh kurangnya loker tas yang disediakan untuk menyimpan tas atau barang bawaan yang tidak diperbolehkan untuk dibawa masuk oleh petugas. “Tadi sudah hampir masuk (ke perpustakaan), tapi ga jadi masuk” ucap Icha mahasiswa Sastra Inggris (Sasing) kepada reporter.
Tidak jadinya Icha ke perpustakaan dipicu oleh kurangnya loker untuk penyimpanan barang yang tidak diperbolehkan masuk oleh petugas perpustakaan. “Saya tadi juga ingin ke perpustakaan tetapi tidak jadi masuk, karena ga boleh bawa tas masuk ke dalam sama petugasnya.” Ucap Rina (Nama Samaran) salah satu pengunjung perpustakaan.
Rina juga menambah daftar mahasiswa yang tidak jadi masuk ke dalam Perpustakaan karena permasalahan yang sama. “Tadi ada mahasiswa lain juga yang sama seperti saya, ketika dia tanya ke petugas untuk menitipkan barang bawaannya ke tempat petugas, petugasnya menjawab bisa saja dititipkan ke petugas. Akan tetapi, petugas tidak memberikan jaminan keamanan” Jelas Rina pada reporter.
Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya di Gunung Anyar ini memiliki fasilitas yang hampir lengkap dan layanan yang bagus. Bahkan hal itu juga disetujui oleh Anna salah satu pengunjung Perpustakaan. “Perpustakaan UINSA ini hampir lengkap dan layanan yang bagus”. Meskipun demikian, apa yang terjadi hari ini dapat menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi pengelola terkait layanan Perpustakaan Uin Sunan Ampel Surabaya. Hal ini dapat berguna untuk meningkatkan jumlah pengunjung dan kepuasan dari para pengunjung yang ingin menggunakan layanan perpustakaan itu sendiri.
Kurangnya inisiatif petugas dalam memberikan solusi bagi mahasiswa yang ingin ke perpustakaan juga menjadi catatan penting dalam permasalahan ini. Harapannya perlu ditambahkan loker atau petugas perlu memberikan solusi terbaik tanpa meninggalkan tanggung jawabnya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Penulis: Januar Junior