Perayaan Perpisahan: Bedah Makna Lagu “Sorai” Oleh Nadin Amizah

Bagikan

Lagu “Sorai” karya Nadin Amizah menceritakan tentang perpisahan yang tidak harus selalu mengakibatkan rasa sakit, tetapi juga bisa bermakna keikhlasan. Daripada meratapi kehilangan, lagu ini membantu pendengarnya untuk menyadari bahwa melepaskan seseorang yang pernah ada dalam hidup mereka adalah bagian dari mencintai, seperti angin yang meniupkan daun-daun yang gugur, bukan karena tidak lagi peduli, tetapi karena menyadari bahwa segala sesuatu ada masanya. Kata “sorai”, yang berarti teriakan atau tangisan kegembiraan, digunakan untuk menggambarkan perpisahan yang dirayakan karena pernah ada kebersamaan. Terkadang, perpisahan adalah cara alam semesta memberikan tempat bagi kita untuk berkembang. Seperti seekor burung yang terbang setelah terkurung begitu lama, lagu ini menunjukkan bahwa melepaskan seseorang mungkin merupakan ekspresi cinta yang paling murni, karena tidak semua yang kita miliki harus tetap bersama kita. 

 

Langit dan laut saling membantu

Mencipta awan hujan pun turun

Ketika dunia saling membantu

Lihat cinta mana yang tak jadi satu

 

Pada bait pertama digambarkan bagaimana alam bekerja sama untuk mencapai keseimbangan. Bait ini menggambarkan dua orang yang saling melengkapi, saling membantu menyembuhkan luka masa lalu, tetapi pada akhirnya menempuh jalan mereka masing-masing.

 

Kau memang manusia sedikit kata

Bolehkah aku yang berbicara

Kau memang manusia tak kasat rasa

Biar aku yang mengemban cinta

Bait kedua menggambarkan hubungan antara dua orang yang berbeda. Ada yang pendiam, ada pula yang lebih ekspresif. Hal ini menunjukkan bahwa banyak cara untuk mengekspresikan cinta, tidak selalu dalam bentuk kata-kata, tetapi juga dalam bentuk tindakan dan perasaan yang tak terucapkan.

Lirik yang paling menyentuh ada pada baris terakhir, “Mungkin akhirnya tak jadi satu, namun bersorai pernah bertemu”. Kalimat ini merupakan inti dari lagu “Sorai”. Terdapat makna bahwa hanya karena kebersamaan mereka telah berakhir, bukan berarti semua itu sia-sia. Sebaliknya, mereka bersyukur telah bertemu, menyembuhkan luka satu sama lain, berbagi tawa, dan sempat menjadi bagian dari kehidupan satu sama lain.

Lagu ini menunjukkan kepada kita bahwa cinta tidak harus tentang kebersamaan. Terkadang hal yang paling penting adalah bagaimana cinta itu hadir dan memberikan makna dalam hidup kita, walaupun hanya sebentar. Aransemen lagu yang sederhana namun emosional memperkuat tema lagu ini. Petikan gitar diiringi dengan alunan melodi yang lembut, menghasilkan suasana hati yang tenang dan hangat. Suara Nadin yang lembut menambah emosi dari lagu ini, seolah-olah ia sedang menceritakan sebuah narasi kepada pendengarnya secara langsung.

Penulis: Qotrun Nada Febriana

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.