Kekhawatiran Tentang Pengurangan Dana Pendidikan dan Peluang Kerja Bagi Generasi Muda

Pemangkasan anggaran pendidikan tinggi oleh pemerintah untuk mendanai program makan gratis bagi anak-anak dan ibu hamil menimbulkan kekhawatiran yang mendalam terhadap masa depan pendidikan di Indonesia. Meskipun inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pengorbanan dalam sektor pendidikan dapat membawa dampak jangka panjang yang merugikan. Pendidikan merupakan pondasi utama bagi pembangunan bangsa, dan pemotongan dana dapat menghambat riset, inovasi, serta kualitas pengajaran di perguruan tinggi. Kurangnya pendanaan berisiko membuat universitas sulit menyediakan fasilitas yang memadai, menekan jumlah beasiswa, dan membatasi akses terhadap pendidikan berkualitas bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Hal ini tentu bertolak belakang dengan visi Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045, karena tanpa investasi yang memadai dalam pendidikan, sulit bagi generasi muda untuk bersaing di era globalisasi yang semakin kompetitif.
Selain itu, pemangkasan anggaran pendidikan dapat memperburuk masalah ketenaga kerjaan bagi lulusan baru. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak lulusan perguruan tinggi sudah menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian mereka. Jika dana pendidikan dikurangi, universitas akan kehilangan sumber daya untuk mengembangkan program berbasis industri, pelatihan vokasional, serta penelitian yang dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Akibatnya, akan semakin banyak lulusan yang tidak siap bersaing di dunia kerja, memperbesar angka pengangguran intelektual. Keputusan ini juga berpotensi menghambat inovasi dan kewirausahaan di kalangan anak muda, yang seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi di masa depan. Pemerintah perlu mencari solusi yang lebih seimbang dalam mengelola anggaran, agar program kesejahteraan sosial dapat berjalan tanpa mengorbankan investasi dalam pendidikan dan masa depan generasi muda.
Penulis: Habibah Nur Aisyah
