Telehealth : Kemajuan Digitalasi Kesehatan untuk Masa Depan Digital

Bagikan

Sumber:Pinterest

Saat ini perkembangan teknologi terjadi dengan cepat memengaruhi berbagai sektor kehidupan, bidang yang tak luput diantaranya ialah kesehatan. Salah satu bentuk dari transformasi digital ini ialah dengan munculnya digitalisasi kesehatan. Apa itu digitalisasi kesehatan? Menurut World Health of Oganization (WHO, 2016), Digitalisasi kesehatan adalah penggunaan teknologi digital, seluler, dan nirkabel untuk mendukung pencapaian tujuan kesehatan. Secara sederhana dapat diartikan sebagai perpaduan dari teknologi digital dengan layanan kesehatan guna meningkatkan pelayanan kesehatan bagi  yang membutuhkan. Salah satu bentuk dari digital health ialah berupa aplikasi kesehatan berbasis digital untuk berkomunikasi yang tersedia dalam berbagai perangkat serta memerlukan koneksi dengan internet seperti komputer, laptop dan telepon seluler (Novianti et al., 2021). Transformasi digital ini telah memunculkan sejumlah inovasi, seperti telemedicine, aplikasi pemantauan kesehatan, dan sistem informasi kesehatan terintegrasi yang membuat akses ke layanan kesehatan menjadi lebih efisien dan nyaman (Adinda et al., 2024). Salah satu bagian dalam digitalisasi kesehatan dan yang paling sering dijumpai lainnya ialah telehealth atau juga dapat disebut telemedicine.

Dalam industri layanan kesehatan, pengertian yang paling sering digunakan untuk istilah telehealth ialah mencakup konsep “telemedicine” dan “telecare“. Telemedicine disebut juga sebagai penyediaan layanan klinis untuk pasien di lokasi lain sementara itu . Telecare lebih mengarah pada penggunaan teknologi dalam memabantu pasien sebisa mungkin dirawat di rumah untuk menghindari kemungkinan untuk memakai pelayanan kelembagaan seperti rumah sakit dan puskesmas. Alhasil pasien dapat mengurangi biaya serta tekanan pada sistem perawatan kesehatan. (Laksono, 2023) 

Telehealth didefinisikan sebagai informasi elektronik dan teknologi telekomunikasi guna mendukung perawatan kesehatan klinis jarak jauh. Telehealth termasuk layanan klinis yang diberikan oleh layanan telemedicine dan non-klinis di daerah terpencil termasuk didalamnya terdapat pelatihan penyedia, pertemuan administrasi dan pengembangan profesional berkelanjutan(Laksono, 2023). Secara sederhana dengan telehealth, seseorang dapat memeroleh pelayanan kesehatan dari jarak jauh serta dapat dilakukan dengan lebih efektik dan efisien dan hemat biaya (Adinda, 2024). Dalam penggunaan telehealth sendiri dapat dilakukan melalui video konferensi, panggilan telepon, atau pesan teks, dimana seseorang tidak memerlukan interaksi tatap muka. Adapun beberapa bentuk aplikasi berbasis kesehatan di Indonesia dapat dilihat dari adanya kerjasama berbagai aplikasi digital yaitu: Halodoc bersama Gojek; Grab Doctor bersama Grab, Alodokter dan SehatQ menjalin kerjasama dengan Kemenkes RI sebagai aplikasi-aplikasi yang dinyatakan siap sebagai digital health (Novianti et al., 2021).

Meski dengan banyaknya kemudahan dalam bentuk digital ini, bukan berarti bebas dari tantangan dan hambatan yang dapat mengurangi keberlangsungan digitalisasi ini. Diantaranya seperti keamanan data; teknologi digital didalamya tentunya menggunakan keamanan digital pula (Cyber security) yang mana tetap ada kemungkinan terjadinya kebobolan data,  Kesenjangan digital; tidak semua orang memiliki teknologi memadai untuk mengakses telehealth. Kondisi ekonomi dapat menjadi salah satu faktor dapat terjadinya kesenjangan digital, Kurangnya standarisasi; terkadang ada pula aplikasi yang kurang terstandarisasi sehingga membatasi akses dalam penggunaan telehealth (Adinda, 2024). 

Dapat disimpulkan telehealth sebagai salah satu bentuk digitalisasi kesehatan (digital health) dapat diakses dalam berbagai jenis aplikasi pelayanan kesehatan yang tersedia serta yang telah terverifikasi. Aplikasi-aplikasi tersebut akan sangat membantu memeroleh layanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien, hemat waktu dan biaya serta dapat melatih kemandirian seseorang. Telehealth ini dapat dijadikan alternatif pula bagi yang memiliki keterbatasan biaya dan menginginkan pelayanan yang cepat dan mudah didapatkan. Mari manfaat kemajuan digital sebaik mungkin!

Penulis:Lia Hikmatul Maula

 

Referensi :

Adinda. (2024). Digital Health: Menuju Masa Depan Kesehatan di Era Digital. Bithealth. https://bithealth.co.id/case-studies/interoperability/digital-health/

Adinda, P., Hutagalung, R., Parapat, R. S., Rahmanda, L., Andila, F. H., & Purba, S. H. (2024). Peran Teknologi Digital Dalam Mendorong Akses Kesehatan Yang Merata Pada Masyarakat : Literatur. Jurnal Kesehatan TAMBUSAI, 5(4), 13809–13816.

Amallia, A. (2024). Digitalisasi Kesehatan Dalam Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan. Medical Journal of Nusantara (MJN), 3(3), 151–158. https://doi.org/10.55080/mjn.v3i3.1103

Laksono, S. (2023). Kesehatan Digital dan Disrupsi Digital pada Layanan Kesehatan di Rumah Sakit. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI, 11(01), 36–42.

Novianti, Y., Marpaung, M., Magister, M., Komunikasi, M., Indonesia, U., Indonesia, U., Pusat, K. J., Khusus, D., & Jakarta, I. (2021). Aplikasi Kesehatan Digital Sebagai Konstruksi Sosial Teknologi Media Baru. Jurnal Komunikasi Dan Kajian Media, 5(2), 243–258.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.